SKRIPSI : Antara Kemauan dan Keadaan

Sebuah proses akhir dari masa belajar di tingkat perguruan tinggi adalah penulisan skripsi. Bagi sobat-sobat mahasiswa yang merasa seperjuangan dengan saya pastinya mengerti apa yang sedang dialami. Ketika sebuah proses panjang selama ngampus yang dihabiskan selama bertahun-tahun harus dihadapkan pada sebuah proses tahapan kelulusan berupa menulis. Ya...! menulis, apa susahnya menulis ? Tinggal lihat panduan, cari permasalahan dan data, studi pustaka, terus minta dibimbing oleh dosen pembimbing, minta persetujuan seminar proposal, terus kalau lulus bisa lanjut ke pokok pembahasan, terus kasih kesimpulan dan saran, terus dipertahankan di depan dewan penguji. Apa susahnya ....?

PREEEETTTT.... Bullshit-lah aku bilang kalau gitu ketika kita dihadapkan pada dua hal, KEMAUAN dan KEADAAN. Faktanya, banyak mahasiswa yang pas kuliahnya rajin abis terus pas udah gak ada mata kuliah yang mau diambil atau diulang tiba-tiba mati gaya atawa mati akal alias bingung mau ngapain lagi. Menghabiskan waktu semester demi semester untuk "ngalor-ngidul" gak jelas. Pantes aja aku sering dengar plesetan skripsi berubah jadi scripshit , dan sekarang aku sedang berada dalam situasi ini. Oh God help me!

Sekarang ayo kita bahas tentang opsi pertama, yaitu ketika skripsi dihadapkan dengan yang namanya kemauan. Aku yakin kalau setiap orang punya yang namanya titik jenuhnya masing-masing. Males ngampus, males ngurus ini, males ngurus itu, males nemuin ini-itu. Yang penting semuanya MALES !!!. Begitu juga dengan masa-masa penulisan skripsi ini, buka laptop, trus buka file baca dikit langsung lemes.

Gak tau apa yang mau diketik lagi, kalaupun ada satu ataw dua paragraf udah blank. Damn it ! efek sampingnya, males nemuin dosen pembimbing, telat ini-itu, trus ketinggalan jadwal pastinya.

Terus kalau virus yang diatas udah sembuh masih ada satu virus lagi, Keadaan. Yup ! bener banget itu pastinya sesuatu yang disebut keadaan. Pas kita lagi serius-seriusnya ( walaupun kata orang seurius itu udah bubar ), pas mood sedang enak untuk ngerjain skripsi, eeeehhh !! tiba-tiba ada aja keadaan yang bikin virus yang pertama tadi kumat lagi. Keadaan pas tiba-tiba laptop kamu hang, atau keadaan pas dosen pembimbing belagu, atau dosen pembimbing satu dan dua gak akur, efeknya pasti ke si mahasiswa. ujung-ujungnya, ya kembali lagi ke efek samping dari virus pertama tadi mas bro/mbak bro.

Tapi, dari sekian ulasan yang udah aku ketik diatas tadi pada intinya yang mau aku bilang, pas masa-masa penulisan skripsi itu semuanya tergantung diri kita masing-masing. Masalahnya itu ya ada di kita, kemauan kita, keputusan kita, kemampuan kita, dll. Disini aku juga mau share bahwa,

1. Ketika mood sedang bagus-bagusnya buat bikin skripsi, teruslah bekerja sampai muak. Karena, mood yang bagus gak selalu datang pas kita butuh.
2. Sering-sering ngumpul bareng temen-temen senasib dan seperrjuangan, disana kamu bakalan dapet ide-ide baru serta semangat baru buat ngerjain skripsi kamu.
3. Rajin-rajin nongol di kampus, karena penyakit mahasiswa tingkat tua itu ya males ke kampus dengan alasan gak ada kuliah lagi.

Mungkin cukup itu aja yang mau aku ulas di sore yang kurang bersahabat ini, dan terima kasih sudah membaca.

Salam Perjuangan !!!