PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI



A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat/wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem-subsistem) serta penentuan hubungan-hubungan. Organizing berasal dari kata "organism" yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan, karyawan, hubungan-hubungan yang ada dan lain sebagainya. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hubungan pengorganisasian dengan organisasi adalah hasil dari Pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses oleh organiastor (manajer), hasilnya organisasi yang sifatnya statis.
Jika pengorganisasian baik, maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun relatif mudah dicapai.
Pengertian pengorganisasian dan organisasi ini, penulis mengkutip definisi yang dikemukakan para penulis, sebagai berikut.

George R. Terry
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Koontz & O'Donnel
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, Pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya.
Louis A. Allen
Kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.
Drs. M. Manullang
Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekeriaan yang akan dilakukan, pembatalan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan- hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan Orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. Secara singkat organisasi adalah suatu perbuatan diferensiasi tugas-tugas.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekeria sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
James D. Mooney    
Organisasi adalah setiap bent perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Benhard
Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yangterkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Koontz & O'Donnel
organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi organ isasi adalah hubungan struktural yang mengikat/ menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha, dikoordinasi.
Stephen P. Robbins
Perilaku organisasi adalah satu bidang ilmu yang rnenyelidiki dampak dari individu, kelompok dan struktur atas perilakunya di dalam organisasi, dengan tujuan untuk menerapkan ilmu tersebut guna meningkatkan efektivitas organisasi.
Prof. DR. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro
Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Aspek-aspek penting dari definisi-definisi di atas, adalah:
1. adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai;
2. adanya sistem kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang;
3. adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama karya$/an;
4. adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan yang terintegrasi;
5. adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati;
6. adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas;
7. adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi;
8. adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan.

Alasan organisasi sangat penting dalam manajemen.
Organisasi sangat penting dalam manajemen, karena:
1. organisasi adalah syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi manajemen tidak ada;
2. organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalarn mencapai tujuan;
3. organisasi adalah tempatkerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan tugas-tugasnya;
4. organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Unsur-unsur Organisasi

1.    Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin (bawahan).

2.    Tempat Kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannva.
3.    Tujuan, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
4.   Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
5.    Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama antara manusia yang satu dengan yang lainnva.
6.    Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika terdapat unsur teknis. 
7.    Lingkungan (Environment External social system), artinya organisasi baru ada, jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerja sama sosial.


Hubungan-hubungan dalam Organisasi

Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan salah satu syarat terciptanya kerja sama (team work), antara karyarvan dengan karyawan, dan antara departemen dengan departemen.
Hubungan-hubungan ini dalam suatu organisasi dapat digolongkan atas:
a.       Line relations;
b.      Functionalrelations;
c.       Staff relations;
d.      Coordination relations.
George R.Terry
1.     Hubungan konkret (real sense), menunjukkan hubungan antara manusia (karyarvan dengan karyawan) sebagai akibat  organisasi.
2.     Hubungan abstrak, menuniukkan hubungan pekeriaan antara bagian dengan bagian, departemen dengan departemen.
V.A. Graicunas
1.  Direct Single Relationship (hubungan tunggal langsung) adalah hubungan antara atasan langsung dengan seorang bawahannya.
2. Direct Group Relationship (hubungan kelompok langsung), adalah hubungan langsung antara atasan dengan beberapa orang bawahannya.
3. Cross Relationship (hubungan silang) adalah hubungan antara bawahan dengan bawahan yang disaksikan oleh atasan.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
1.    Hubungan Vertikal, baik hubungan konkret maupun hubungan abstrak. Hubungan konkret, yaitu hubungan individu atasan dengan individu bawahannya. Hubungan abstrak, yaitu hubungan pekerjaan (bagian) yang satu dengan pekerjaan (bagian) lainnya yang diintegrasikan. Misalnya pada perusahaan garmen hubungan bagian tukang gunting dengan bagian tukang jahit.
2. Hubungan Horizontal, baik hubungan konkret maupun hubungan abstrak. Hubungan konkret, yaitu hubungan antara individu karyawan yang sama golongannya sebagai akibat organisasi. Hubungan abstrak, yaitu hubungan pekerjaan (bagian) yang satu dengan pekerjaan (bagian) lain yang harus dikoordinasi. Misalnya bagian tukang gunting pakaian orang dewasa dengan tukang gunting pakaian anak-anak.

Organisasi Terdiri dari
1. Pengaturan yang berorientasi sasaran, orang-orang dengan tujuannya (Gosl Oriented Arrangement);
2. Orang-orang berinteraksi dalam kelompok (Psichosocial System);
3. Orang dengan menggunakan pengetahuan dan teknik (Technological System);
4. Interaksi kegiatan-kegiatan yang terstruktur serta orang-orang bekeria sama dalam hubungan-hubungan yang berpola (Struktur System).

B. ASAS-ASAS ORGANISASI
Untuk terwujudnya suatu organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, secara selektif harus didasarkan pada asas-asas (prinsip-prinsip) organisasi sebagai berikut.
1.    Principle of Organizational Objective;
2.    Principle of Unity of Objective;
3.    Principle of Unity of Command;
4.    Principle of the Span of Management;
5.    Principle of Delegation of Authority;
6.    Principle of Parity of Authority and Responsibility;
7.    Principle of Responsibility;
8.    Principle of Departmentation (Principle of Division of Work);
9.    Principle of Personnel Placement;
10.  Principle of Scalar Chain;
11.  Principle of Efficiency;
12.  Principle of Continuity;
13.  Principle of Coordination.
Penjelasan singkat dari asas-asas di atas, adalah:
1.     Principle of organizatiorul objective (asas tujuan organisasi)
Menurut asas ini firjuan organisasi harus jelas dan rasional, apakah berrtujuan untuk mendapatkan laba (business organization) ataukah untuk memberikan pelayanan (public organization). Hal ini merupakan bagian Penting dalam menentukan struktur organisasi.
2.    Principle of Unity of Objective (asas kesatuan tuiuan)
Menurut asas ini, di dalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dari tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. organisasi akan kacau, jika tidak ada kesatuan.
3.    Principile of Unity of Command (asas kesatuan perintah)
Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, tetapi seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
4.    Principle of the Span ot'Manngetnent hsas rentangkmdali) Menurut asas ini, seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.
5.    Principle of Delegation of Authority (asas pendelegasian wewenang)
Menurut asas ini, hendaknya pendelegasian wewenang dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif, sehingga ia mengetahui wewenangnya.
6.    Principle of Parity of Authority and Responsibility (asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya wewenang dan tanggung jawab harus seimbang.  Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul karenanya harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri atau sebaliknya. Misalnya, jika wewenang sebesar X, tanggung jawabnya Pun harus sebesar X pula.
7.    Principle of Responsibility (asas tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang; seseorang hanya bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
8.    Principle of Departmentation (principle of devision of work = asas pembagian kerja)
Menurut asas ini, pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja (departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekeriaan tersebut.
9.    Principle of Personnel Placement (asas penempatan personelia)
Menurut asas ini, hendaknya penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus  didasarkan atas kecakapan, keahlian dan keterampilannya (the right men, in the right job); mismanajemen Penempatan harus dihindarkan.
10.          Principle of Scalar Chain (sas jenjang berangkai)
Menurut asas ini, hendaknya saluran perintah/wewenang dari atas ke bauwah harus merupakan mata rantai vertikal vang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek. Sebaliknva pertanggungjawaban dari bawahan ke atasan juga melalui mata rantai vertikal, jelas dan menempuh jarak terpendeknya.
11.               Principle of Efficiency (asas efisiensi)
Menurut asas ini, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12.               Principle of Continuity (asas kesinambungan)
organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
13.              Principle of Coordination (asas koordinasi)
Asas ini merupakan tindak lanjut dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
Apa tanda-tanda (ciri-ciri) organisasi vang baik itu?
Tanda-tanda (ciri-ciri) orgapisasi yang baik dan efektif, antara lain adalah:

  1.  Tujuan organisasi itu jelas dan realistis.
  2.  Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, subsistem- subsistem atau bagian-bagian harus baik dan jelas.
  3. Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan.
  4. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  5. Unit-unit kerja (departemen-bagian)-nya di tetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan Pekeriaan.
  6. Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan.
  7. Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak.
  8. Sumber perintah dan tanggung jarvab harus jelas, melalui jarak yang terpendek.
  9. Jenis wewenang (authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.
  10. Mismanajemen Penempatan karyawan tidak ada.
  11. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya jelas dan serasi.
  12. Pendelegasian wewenang harus berdasarkan job description karyawan.
  13. Deferensiasi, koordinasi, integrasi dan sincronisasi harus baik.
  14. Organisasi harus luwes dan fleksibel.
  15. Organisasi harus mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Organisasi yang relatif baik, jika pengorganisasiannya dilakukan dengan baik. Agar pengorganisasian berjalan lancar, efisien dan efektif, organisator (manajer) harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah organisasi itu dan mengapa organisasi itu diperlukan?
2. Mengapa pengorganisasian perlu dan bagaimana supaya organisasi
itu baik?
3. Bagaimana pengelompokan aktivitas dan penenhran departemendcpartemen
organisasi /perusahaan dilakukan?
4. Bagaimana pendelegasian wewenang?
5. Jenis wewenang apa yang dialokasikan ke seluruh struktur organisasi?
6. Berapa banyak wewenang yang akan disebarkan ke seluruh struktur organisasi?
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan,berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yangbekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi i ini hanya menjadi wadah dan alat untuk melakukan proses manajemen tersebut.
Pengorganisasian merupakan proses yang mana struklur orgarnisasi dibuat dan ditegakkan.
Tegasnya, proses pengorganisasian adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas, pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di antara karyawan perusahaan.
Bagaimana proses (langkah-langkah) pengorganisasian itu?

C. PROSES (LANGKAH-LANGKAH) PENGORGANISASIAN
1. Tujuan, manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai; apa profit motive atau service motive.
2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan mengspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama;
4. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
5. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian.
6. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap individu karyawan/ supaya tumpang tindih tugas terhindarkan.
7. T'ipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai, apakah "line organization, line and staff organization ataukah function organization.”
8. Struktur organisasi (organization chart = bagan organisasi), artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan dipergunakan, apa struktur organisasi "segitiga vertikal, segitiga horizontal, berbentuk lingkaran, berbentuk setengah lingkaran, berbentuk kerucut vertikal/horizontal ataukah berbentuk oval".
Jika proses pengorganisasian di atas dilakukan dengan baik dan berdasarkan ilmiah, maka organisasi yang disusun akan baik, efektif efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Apakah pengertian dan manfaat struktur organisasi itu?
The Liang Gie
Struktur Organisasi adalah kerangka yang mervujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di antara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerja sama.
Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi tentang:
1. Tipe Organisasi, artinya struktur organisasi akan memberikan informasi tentang tipe organisasi yang dipergunakan perusahaan, apa line organization, line and staff organization atau functional organization.
2. Pendcpartemenan Organisasi, artinya struktur organisasi akan memberikan informasi mengenai dasar pendepartemenan (bagian), apa berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah, produksi, shif dan lain sebagainya.
3. Kedudukan, artinya strukfur organisasi memberikan informasi mengenai, apa seseorang termasuk kelompok manajerial atau karyawan operasional.
4. Jenis Wewenang, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang wewenang yang dimiliki seseorang, apa line authority, staff authority atau functional authority.
5. Rentang Kendali, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam setiap departemen (bagian).
6. Manajer dan Bawahan, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai garis perintah dan tanggung jawab, siapa atasan dan siapa bawahan
7. Tingkatan Manajer, artinva struktur organisasi memberikan informasi tentang Top Manager, Middle Manager dan Lower Manager.
8. Bidang Pekerjaan, artinya setiap kotak dalam struktur organisasi memberikan informasi mengenai tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan serta tanggung jawab yang dilakukan pada bagian tersebut.
9. Tingkat Manajemen, artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan, tetapi juga hierarkhi rnanajemen secara keseluruhan. Semua karyawan yang melapor kepada orang yang sama berada pada tingkat manajemen yang sama/ tidak jadi soal di mana mereka ditempatkan dalam organisasi
10. Pimpinan Organisasi, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang, apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau presidium.

STRUKTUR ORGANISASI (ORGANIZATION CHART)

a.    Bentuk Segitiga Vertikal dan Horizontal
Kebaikannya:
1.    Tingkatan manajer dan kedudukan setiap karyawan jelas dan mudah diketahui.
2. Garis perintah dan tanggung jarvab jelas dan mudah kelihatan.
3. Rentang kendali setiap bagian jelas dan mudah diketahui.
4. Posisi kedudukan setiap karyarvan (manajerial/operasional) jelas dan mudah diketahui.
5. Jenis wewenang yang dimiliki setiap pejabat jelas dan mudah diketahui.
6. Pimpinan organisasi (Top Manager), jelas kelihatan.
7. Berapa tingkat (golongan) organisasi mudah diketahui.
Kelemahannya:
1. Pimpinan kolektif (presidium) tidak dapat digambarkan.
2. Top Manager kelihatan hanya mempunyai authority ke dalam organisasi saja.
Bentuk struktur organisasi segitiga ini paling banyak dipergunakan oleh organi sasi / perusahaan.

b.   berbentuk Lingkaran
Kebaikannya:
1. Top Manager kelihatan mempunvai lvelvenang ke setiap penjuru.
2. Top Manager/ kelihatan sebagai sentral keputusan dan kebijaksanaan.
Kelemahannya:
1.    Untuk mengetahui kedudukan atasan dan bawahan agak sulit dan kurang jelas.
2.    Pendelegasian wewenang dan pertanggung jarvab tidak jelas kelihatan.
3.    Kedudukan seorang barvahan dapat kelihatan sebagai atasan (B) terhadap C, sebab ia lebih dekat pada A.
4.     Demikian juga misalnya bawahan B, bisa lebih dekat pada A, jadi seperti bawahannyalah B.
5.    Kedudukan (posisi) staf sulit digambar dalam bentuk struktur ini.

c.    Berbentuk Setengah Lingkaran
Struktur organisasi vang berbentuk setengah lingkaran ini, pada proinsipnya sama dengan yang berbentuk lingkaran. Perbedaannya hanya terletak, bahwa barvahan Middle Manager terletak di luar lingkaran pertama.
Kelemahan bentuk struktur ini pada dasarnva sama dengan bentuk struktur lingkaran, seperti untuk menggambar posisi staf sulit.

d.   Berbentuk oval
Struktur organisasi berbentuk "OVAL atau BULAT TELUR" sering dipergunakan dalam perundingan-perundingan politik. Dalam Perundingan politik antara negara yang berselisih, biasanya soal meja tempat berunding digunakan meja yang berbentuk oval. Hal ini mencerminkan bahwa setiap negara punya kedudukan (posisi) yang sama derajatnya.

D. RENTANG KENDALI
Rentang kendali sangat perlu dalam pengorganisasian, karenir berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang kendali perlu dalam suatu organisasi, karena adanya “limits factor (keterbatasan)" manusia, yaitu keterbatasan "waktu, pengetahuan, kemampuan dan perhatian."
faktor-faktor yang membatasi besar-kecirnya rentang kendali, adalah :
  1. Sifat dan terperincinya rencana;
  2. latihan-latihan dalam perusahaan;
  3. Posisi pemimpin dalam struktur organisasi;
  4. Dinamis atau statisnya organisasi;
  5. Kemampuan dan handalnya alat komunikasi;
  6. Tipe pekerjaan yang dilakukan;
  7. Kecakapan dan pengalaman manajer;
  8. Tingkat kewibawaan dan energi mnajer;
  9. Dedikasi dan partisipasi bawahan.


MACAM-MACAM ORGANISASI
Organisasi dikenal jika dipelajari berdasarkan:

  • Berdasarkan Proses Pembentukannya;
  • Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah;
  • Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar-Kecilnya;
  • Berdasarkan Tujuannya;
  • Berdasarkan Organization Chartnya;
  • Berdasarkan Tipe-tipe / Bentuknya.

1.    Berdasarkan Proses Pembentukannya
Organisasi dikenal "Organisasi Formal dan Organisasi lnformal".
a. Organisasi Formal:
adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan tertentu yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya.
b. Organisasi lnformal:
adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya tidak ada dan hubungan-hubungan terjalin secara pribadi saja (personal/ private relationship bukan formal relationship).

2.  Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah
a. Organisasi Resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh (ada hubungannya) dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada Lembaran Negara.
Misalnya: lembaga-lembaga pemerintahan, yayasan-yayasan, dan perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum.
b.     Organisasi Tidak Resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar Pada Lembaran Negara, seperti organisasi-organisasi swasta; mungkin juga suatu organisasi yang dibentuk oleh pemerintah, tetapi organisasi ini merupakan unit-unit yang sifatnya swasta.
Misalnya: Klub Bola Voli, Klub Sepak Bola, Group Kesenian, Organisasi pendaki gunung, Kelompok belajar dan lain-lainnya.

3.  Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar-Kecilnya
a. Organisasi Besar;
b. Organisasi Sedang (Menengah);
c. Organisasi Kecil.
Tolok ukur (skala) besar-kecilnya organisasi ini sifatnya relatif, karena ditentukan oleh banyak faktor. Tetapi besar-kecilnya organisasi Perlu diketahui, karena akan mempengaruhi pilihan manajemen yang akan diterapkan.

4. Berdasarkan Tujuannya
a. Public Organization (organisasi sosial), adalah organisasi yang (nonprofit) yang tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum/ tanpa perhitungan rugi-laba. Tujuannya adalah memberikan pelayanan dan bukan memperoleh laba (nonprofit motive).
Misalnya: Pemerintah, yayasan-yayasan sosial dan lain-lainnya.
b. Business Organization (organisasi perusahaan) adalah organisasi yang didirikan untuk tujuan komersial (mendapatkan laba) dan semua tindakannva selalu bermotifkan laba (profit motive). Jika organisasi perusahaan tidak memberikan laba/keuntungan lagi, maka tidak rasional untuk melanjutkannya lagi.
Dilihat dari bidang usaha organisasi perusahaan ini dikenal perusahaan perusahaan produksi, perdagangan dan pemberi jasa.
Dilihat dari sudut hukum dibedakan perusahaan perseorangan (single proprietorship), dan perusahaan milik bersama (partnership).
Misalnya: "Firma, CV, PT, Koperasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)."

5.  Berdasarkan organization Chart/Bagan Organisasinya
a. Berbentuk segitiga vertikal (Arrangement Chart);
b. Berbentuk segitiga horizontal;
c. Berbentuk kerucut vertikal /horizontal;
d. Berbentuk lingkaran dan atau setengah lingkaran;
e. Berbentuk bulat telor (Oval).

  • Organization Chart (bagan organisasi) adalah suatu bentuk diagramatis yang menunjukkan aspek-aspek penting suatu organisasi, meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungannya masing-masing, saluran pengendalian, wewenang dan pendelegasian wewenang dari masing-masing karyawan yang diserahi tugas.
  • Master chart (bagan induk) adalah bagan/skema yang menunjukkan seluruh struktur organisasi.
  • Suplementary chart (bagan pelengkap) adalah menggambarkan bagian-bagian/komponen-komponen yang secara eksklusif serta memberikan lebih banyak detail, seperti hubungan wewenang dan tugas-tugas dalam bidang masing-masing.
  • Organization Manual (pedoman pelengkap) adalah detail-detail tambahan yang disediakan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang ditunjukkan oleh bagan organisasi.
  • Organization Chartand Manuals (bagan dan pedoman organisasi) adalah alat bagi Para Manajer, karena membantu untuk mendapatkan suatu tindakan manajerial yang baik; tetapi alat itu sendiri (chart and manual) tidak merupakan "managerial action”.

Kesimpulan:

  • Bagan (Struktur=Chart) organisasi mutlak harus dibuat dan diinformasikan  secara jelas kepada semua karyarwan, karena dengan struktur inilah dapat diketahui garis wewenang/tanggung jawab, membantu mmenjelaskan arti dan status dari bermacam-macam unit organisasi serta memperbaiki hubungan-hubungan yang ada.
  • Manual yang tertulis membuat struktur organisasi lebih berarti bagi karyawan, membantu personalia mengaktifkan seluruh struktur organisasi bagi karyawan, membuatnya mudah dimengerti serta mengembangkan kesetiaan dan dukungan. Akhirnya manual yang tertulis membuat "back passing" menjadi minimum, tanggung jawab menjadi maksimum.


6.    Berdasarkan Tipe-tipe/ Bentuknya
1.      Organisasi Lini (Line Organization);
2.      Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization);
3.      Organisasi Fungsional (Functional Organization);
4.      Organisasi Lini, Staf dan Fungsional (Line, Staff and Functional Organization);
5.      Organisasi Komite (Committee Organization).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MANAJEMEN

Don't Lose Your Pen!